Pengelolaan
minyak dan gas bumi (migas) serta batubara khususnya gas non-konvensional dengan
cerdas dan efisien merupakan bagian penting untuk terlaksananya pembangunan
nasional berkelanjutan. Muaranya agar dapat menunjang terwujudnya suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata dan seimbang. Pemanfaatan migas dan
batubara pada dasarnya bertujuan untuk sebesar-besar kesejahteraan dan
kemakmuran bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia dapat sejajar dengan
bangsa-bangsa lain yang sudah maju.
Kebutuhan
gas domestik yang terus meningkat dan tantangan untuk mengurangi ketergantungan
pada konsumsi minyak bumi tentunya harus disikapi dengan melakukan eksplorasi
dan pengembangan sumber daya gas, termasuk gas non-konvensional. Energi yang
dikenal ramah lingkungan menjadi keuntungan lain bagi pelestarian lingkungan
yang tidak ternilai secara nominal. Selain sumber energi fosil, inovasi harus
terus dilakukan guna mengolah sumber energi non fosil dan mewujudkannya menjadi
sebuah sumber energi murah yang bisa dikembangkan untuk saat ini hingga masa
depan.
Berawal dari
tahun 1981 di formasi Shale Barnett Fort Worth Basin, Texas
Utara/Tengah, dikembangkan sebuah konsep visioner yang kemudian mengubah peta
energi dunia. Pada tahun tersebut Mitchell/Devon yang merupakan insinyur di
ladang gas Amerika tersebut mengembangkan konsep sumur vertikal yang
mempermudah ekstraksi gas non-konvensional Shale.
Pada zaman dahulu, gas
non-konvensional tidak diproduksi karena dianggap tidak ekonomis, dan gas yang
terjebak dalam batuan Shale dianggap sulit untuk diproduksi. Namun,
penemuan teknologi modern penciptaan fraktur artifisial yang ekstensif di
seputar lubang sumur, telah menciptakan fenomena
booming Shale-gas yang memberikan harapan akan tambahan cadangan
sumber daya dan cadangan energi gas dunia.
Tersedia cukup banyak reservoir gas
non konvensional yang terpendam di bawah permukaan bumi. Indonesia memiliki
total sumberdaya CBM sebesar 453.30 TCF dan shale gas sebesar 570 TCF (Ditjend
Migas 2012). Sumberdaya gas non konvensional yang telah diketahui adalah
sumberdaya gas yang berasal dari batubara dan sumberdaya minyak dan gas bumi
yang terjebak di dalam batuan serpih (shale) tertentu. Khusus terakhir, keberadaannya dianggap banyak karena di
Indonesia sedikitnya telah terbukti
memiliki lebih dari 20 cekungan hidrokarbon dan 15 cekungan diantaranya telah
diklasifikasikan sebagai cekungan prolific
untuk produksi minyak dan gas bumi konvensional.
Secara sederhana Shale gas adalah
gas yang diperoleh dari serpihan batuan shale atau
tempat terbentuknya gas bumi. Shale gas sebagian besar terdiri atas metana dan
merupa-kan gas alam non-konvensional. Jika gas alam konvensional yang biasanya
ditemukan di cekungan lapisan bumi pada kedalaman ±800m atau lebih, maka shale gas terdapat
di lapisan bebatuan (shale formation) di kedalaman lebih dari 1500 m.
Lapisan tersebut kaya akan material organik sehingga dapat menjadi sumber
energi. Karena terdapat di lapisan bebatuan (shale formation) maka diperlukan proses khusus untuk
mengambilnya yaitu proses rekah hidrolik (hydraulic fracture atau fracking).
Shale merupakan batuan sedimen
klastik berbutir halus yang tersusun atas campuran antara mineral lempung dan
fragmen kecil dari mineral lain seperti kuarsa, dolomit, dan kalsit. Shale
dikarakterisasi sebagai laminasi tipis yang sejajar dengan lapisan batuan.
Shale gas adalah gas alam yang
terkandung dalam batuan dan sering diklasifikasikan sebagai Shale. Formasi
Shale gas memiliki beberapa karakteristik, yaitu: memiliki heterogenitas yang
tinggi, matriks porositasnya rendah, dan permeabilitasnya rendah. Jika ditinjau
dari segi respon log, pada zona tertentu Shale gas akan memiliki aktivitas
gamma ray yang sangat tinggi, resistivitas tinggi, memiliki respon log Pe dan
bulk density yang rendah.
Karakter dari Shale gas adalah
kemampuannya untuk mengabsorpsi gas seperti lapisan batubara. Selain itu, shale
gas juga mempunyai gas bebas dalam porositas, tidak seperti batubara yang tidak
mempunyai porositas makro. Gas yang diabsorpsi sebanding dengan kandungan
organik Shale. Gas bebas sebanding dengan porositas efektif dan saturasi gas
pada pori.
Sebagai sumber energi, shale gas
juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sebagai sumber energi, shale gas
dianggap lebih bersih daripada batubara yang dianggap sebagai sumber energi
paling kotor. Shale gas juga dianggap mampu menurunkan biaya produksi karena
kemungkinan produksi shale gas akan memicu penurunan harga gas alam secara
signifikan. Produksi shale gas yang besar juga akan membantu meningkatkan
ketahanan energi dan membantu mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil
yang mahal yaitu minyak bumi dan batubara.
Namun di satu sisi shale gas juga
memiliki kekurangan. Meski dianggap lebih bersih daripada batubara, shale gas
masih memiliki emisi karbon yang signifikan bila dibandingkan dengan sumber
energi terbarukan lainnya. Proses fracking untuk memperoleh shale gas juga
masih dianggap sebagian pihak membahayakan lingkungan khususnya karena
memerlukan air dengan jumlah yang besar serta penggunaan bahan-bahan kimia yang
berpotensi mencemari lingkungan.
Selain itu, produksi shale gas
telah memicu penurunan harga beberapa sumber energi lainnya. Harga batubara
turun drastis dari harga US$ 192 per metrik ton pada Juni 2008 menjadi US$ 96
per metrik ton pada September 2012. Laporan OPEC juga menyebutkan bahwa permintaan
minyak mentah dunia pada 2014 diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 250
bph dari permintaan tahun 2013 atau sebesar 29,61 juta bph. Turunnya permintaan
minyak mentah ini juga akan diikuti dengan penurunan harga minyak mentah dunia.
Penggunaan dan pengembangan energi terbarukan juga akan terancam karena
murahnya harga-harga sumber energi yang berasal dari minyak mentah, batubara
dan gas alam. Penurunan permintaan dan harga minyak mentah ini tentunya
berdampak serius terhadap ekonomi negara-negara yang mengandalkan minyak mentah
sebagai sumber pendapatan utama. Pendapatan devisa dari ekspor minyak mentah
dan pajak dari produk hasil olahan minyak mentah juga diperkirakan turun
sehingga akan mempengaruhi anggaran dan neraca negara.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon